-->
Humas

5 Siswi dikeluarkan dari sekolah gara-gara Bikin Video Injak Rapor di TikTok,Tak Terima Nilai Turun

Kejadian demi kejadian unik dan menarik selama pandemi Covid-19 terus bermunculan, kali ini 5 Siswi SMP dikeluarkan dari sekolah gara-gara Bikin Video Injak Rapor di TikTok,Tak Terima Nilai Turun . Penyebabnya, beberapa anak SMP itu membuat video TikTok menginjak rapor mereka. Setelah video diketahui, pihak sekolah memanggil beberapa orang-tua murid dan memberi ancaman untuk murid- murid yang terlibat aksi tersebut agar tidak bersekolah lagi di tempat itu. Bermula Pembagian rapor di Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu diketahui berlangsung pada Jumat (19/12/2020). Sesudah pembagian rapor, beberapa murid berasa kecewa menyaksikan nilai mereka. Salah satunya murid yang dikeluarkan mengaku, nilai mereka tidak memberikan kepuasan karena evaluasi secara daring. Walau sebenarnya mereka awalnya juara kelas. "Saat itu kami sedih dengan nilai yang tidak memberikan kepuasan, kami menyesal, kami salah," tutur salah seorang murid. Dia akui masih pengin bersekolah dalam tempat itu. "Saya sedih, pengin sekolah di situ kembali. 

Salah satunya orang-tua murid namanya Baiq Raehan (38) menjelaskan, beberapa orang-tua dihimpun oleh pihak sekolah. Mereka lalu dikasih keterangan bila beberapa anak itu membuat video TikTok yang dipandang menyalahi ketentuan sekolah. Keseluruhan ada lima anak yang diberi ancaman. "Kami dihimpun dan diterangkan jika anak kami membuat TikTok yang menginjak injak rapor sekolah, dan sebab tindakan itu mereka dikeluarkan. Beberapa anak teriak histeris tidak menduga jika harus dikeluarkan dari sekolah," terang Raehan. Dia sayangkan sekolah langsung memberikan ancaman dikeluarkan tanpa peringatan ke beberapa anak lebih dulu. Mengakibatkan, beberapa anak mereka terguncang saat dikasih tahu hal ancaman. Tidak cuman menangis histeris, bahkan juga ada murid yang tidak ingin makan. "Anak saya menangis, tidak ingin makan. Terkejut ia, karena TikTok ia dikeluarkan dari sekolah, kami orang-tua terkejut, bagaimana ini? dapatkah anak sekolah kembali?" tutur Raehan kuatir.

Waktu diverifikasi, faksi sekolah menjelaskan mereka cuman minta murid cari sekolah lain. "Kami tidak mengeluarkan, tapi minta mereka cari sekolah lain, tidak di sekolah ini," kata Kepala SMPN 1 Suela Kasri. Keputusan itu, kata Kasri, telah dirapatkan dalam tatap muka dewan guru. Beberapa murid itu dipandang sudah menyalahi ketentuan. Tindakan mereka sudah menyalahi ketentuan sekolah. Melampaui skor pelanggaran 75 poin, Sumber : Kompas.com


Tab #2 Letakkan Judul Kontent disini !

Isikan Kontent Anda disini !

Tab #3 Letakkan Judul Kontent disini !

Isikan Kontent Anda disini !